Iklan

Penutupan Gema Ramadhan, Remasta Wawonduru Persembahkan Pentas Kapatu Mbojo dan Pembacaan Puisi

 

Dok. Saat penyampaian sambutan oleh Abdul Fattah, St. Selaku kepala desa Wawonduru.

Dompu-Dimensiummat.com. Acara penutupan kegiatan Gema Ramadhan 1442 H dengan tema "Raso Na Wura Puasa di Kataho Kai Generasi di Dana ro Rasa" yang dilaksanakan oleh Remaja Masjid Jami' At-Taqwa (Remasta) Wawonduru, dengan persembahan kapatu Mbojo dan Pembacaan Puisi. Kamis, (06/05)

Penutupan itu berlangsung pada tanggal 2 Mei 2021, di masjid At-Taqwa desa Wawonduru, dengan di rangkaian dengan persembahan Kapatu Mbojo dan pembacaan puisi. Hal demikian membuat penonton merasa terharu dan bangga melihat yang di tampilkan panitia pelaksana di atas panggung.

Kegiatan Gema Ramadhan itu yang di ikuti oleh 186 peserta dari tingkat TK, SD, SMP DAN SMA, dengan 6 mata lomba antara lain lomba azan, ceramah, hafalan surah pendek, cerdas cermat, kapatu Mbojo islami dan lomba Drama islami berhasil di laksanakan oleh teman-teman Remasta mulai dari tanggal 20 April sampai dengan 02 Mei 2021.

"Dari banyaknya peserta yang mendaftar, ada 65 orang yang berhasil mendapatkan juara antara lai dari lomba hafalan 33 peserta, lomba azan 7 peserta, lomba ceramah 8 orang, lomba kapatu Mbojo 6 orang dan lomba cerdas cermat 12 peserta dari 4 regu sedangkan dari lomba Drama islami tidak ada yang mendaftar sama sekali, dan dari 65 peserta yang mendapat juara, itu adalah hasil rapat dewan juri dengan panitia". Di sampaikan oleh Ridwan selaku ketua panitia ketika diwawancarai oleh wartawan dimensi ummat.

"Tahun-tahun sebelumnya peserta gema ramadhan menyusut tiap harinya, namun di tahun ini peserta tetap stabil bahkan saat acara penutupan. Hal ini tidak lepas dari usaha panitia dan dukungan dari aparatur desa dan DKM Masjid At-Taqwa Wawonduru mencari strategi yang tepat agar kegiatan gema Ramadhan dapat sukses dengan tetap menjalankan prokes selama kegiatan, ada satu kegiatan unggulan dan yang sangat diharapkan sekali oleh panitia pelaksana gema ramadhan tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada yang mendaftar yaitu lomba Drama islami," jelasnya. 

Di sela-sela penerimaan hadiah oleh peserta yang Juara. Kapatu Mbojo itu persembahkan dengan di tampilkan juga ciri khas Dompu dan memakai sarung nggoli dari pemandu Arsin dan Nezzar. Dan akhir dari penutupan di akhiri dengan pembacaan puisi.

Dok. Persembahan Kapatu Mbojo.

Ismail, mewakili ketua Remasta juga penyampaian saat acara penutupan jumlah peserta yang mendaftar tahun ini ada peningkatan di bandingkan tahun-tahun sebelumnya dan antusias warga yang menyaksikan acara penutupan juga sangat ramai mulai dari kalangan anak-anak dewasa sampai orang tua dan juga kepada panitia pelaksana dengan kreativitasnya mengiringi kegiatan.

"Saat di bacakan jumlah peserta tahun ini saya kaget, banyaknya yang mendaftar. Artinya ada peningkatan dari tahun sebelumnya, itu tidak terlepas dari kerja keras teman-teman panitia," kata Ismail.

Bapak Abdul Fattah S.T selaku kepala desa wawonduru sangat mengapresiasi kegiatan ini.  "Antusias orang tua dan peserta yang hadir merupakan berkah dari Allah SWT. Terima kasih kami selaku kepala desa dan jajaran kepada panita yang bekerja keras untuk menyukseskan acara ini selama 13 hari dengan mematuhi prokes," ungkapnya Abdul Fattah, saat memberikan sambutan di acara penutupan.

Dengan di adakan kegiatan seperti ini semoga saling menghormati dan terus dilakukan pada aktivitasnya sehari-hari, sehingga timbul rasa saling menghormati, menghargai. Terhindar dan prilaku negatif seperti bullying dan lain sebagainya. Kegiatan ini juga diharapkan peserta dapat menginterprestasikan budaya saling sapa, menghormati yang tua dan meningkatkan ibadahnya kepada Allah SWT.

Kegiatan ini dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes) seperti mamakai masker dan menggunakan handzanitizer supaya terhindar dari penyebaran corona virus disease (Covid-19). (Wagon).

Post a Comment

0 Comments