Iklan


Karya oleh : Inda permaisuri
(Calon pendidikan jurnalistik tingkat dasar LPM Dimensi UMMat)

Aku tidak mengerti apa-apa yang menari di kepala namun, masih saja kamu penyebab utama saat aku merangkai kata-kata.

Di berbagai keadaan kamulah yang pertama yang akan kucari untuk mendudukkan keluh bukan karena apa-apa melainkan hanya kamu yang dapat membangkitkan kembali harapanku yang rapuh, kuharap kau tahu itu.

Ini surat yang ke seratus yang kutulis manakala hujan membawakan dingin perihal kamu yang tak pernah pupus di ruang memori,  kamu hidup di detak nadiku. Kuharap kelak semua ini sampai kepadamu.

Ini terdengar sendu bukan? namun, aku tahu rencana Tuhan yang lebih seru kejutannya lebih sempurna dari yang dikira. Ia, tahu di musim yang mana kita meramu rasa melepaskan rindu.

Di hari itu, mungkin kamu telah memenangkan mimpi-mimpimu yang sempat patah di waktu yang lalu. Di hari itu namamu berpendar, menderang di manggarai barat. Hingga aku mengucapkan selamat untukmu, aku tahu itu akan terdengar biasa-biasa namun kamu harus tahu, aku mengucapkannya dengan penuh kasih sayang.


Post a Comment

0 Comments