Iklan

Mahasiswa Minta Guru Honorer Angkat jadi PNS


Dok. Aksi mahasiswa saat menyampaikan aspirasinya terkait tuntutan gaji guru honorer.

Mataram-Dimensiummat.Com. Mahasiswa meminta kepada pemerintah agar guru honorer segera diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kamis, 25 November 2021.

Aksi gabungan Badan Esekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) se Nusa Tenggara Barat (NTB) yang digelar 2 hari lalu dalam rangka menyambut hari Guru Nasional menyorot soal kondisi guru. 

Mereka menuntut agar nasib guru lebih diperhatikan oleh negara. Mulai dari tunjangan hingga pengangkatan honorer menjadi PNS, karena mahasiswa melihat banyak guru honorer yang mengabdi diatas 20 tahun dalam usia kritis, namun tidak pernah dilirik dan di angkat menjadi PNS.


Menurut mahassiswa, gaji yang di dapatkan guru sekarang sangatlah tidak layak dengan kerjanya, guru adalah marwah negara. Jadi apabila guru sejahtera pendidikan akan maju. Gaji guru mestinya diselamatkan karena ukuran gaji ini tidak akan mampu memenuhi kebutuhan rumah tagga mereka.
 
Menanggapi hal demikian, Kepala BKD NTB menjelaskam bahwa gaji guru sudah memiliki standar dari pusat yang ditentukan untuk BDKK. Tidak ada perda yang diterbitkan terkait hal tersebut, gaji sudah jelas berdasarkan masa kerja. 

"Berapa sekian gaji dan keluarganya, berapa yang menjadi tanggungan akan masuk amplop gajinya dan untuk gaji dasar guru honorer bukan kami di BKD, jadi kami P3K apalagi untuk Kabupaten dan Kota untuk koordinasinya di Dikbud". kata M. Nasir.

M. Nasir menambahkan, guru honorer untuk dijadikan PNS berdasarkan masa pengabdian dan usia kritis terhadap guru. ‘’Untuk pasingripnya di turunkan aprimasinya di tambah itulah yang akan menambah mendokrak, betul untuk CPNS ada APNS pensiun ASN, tetapi kami mendorong para ASN P3K ini sejak awal menerima SK atau tawaran untuk masa pensiunnya sama juga kita menabung, jadi gribnya diturunkan tujuannya tidak lain supaya yang berusia kritis itu tidak kaku tangannya saat megang komputer". Jelas M. Nasir.

Yudistira sebagai Kordum masa aksi berharap tuntutan mahasiswa dapat di terima dan diindahkan. Karena mahasiswa telah memberikan dalil atau alasan yang logis terkait isi tuntutan tersebut.  

Meski sempat memanas, demonstrasi yang berlangsung di depan kantor Gubernur berjalan lancar. Hingga mahasiswa pulang secara tertib.  

Selain tuntutan diatas mahasiswa meminta pemprov NTB untuk membuat mekanisme pendistribusian guru secara merata di seluruh NTB, lalu meminta pemprov NTB melakukan evaluasi kinerja guru dan meningkatkan kinerjanya. (Sambora, Kb6, Wace).

Post a Comment

0 Comments