Gambar : DIMENSIUMMAT.com. |
Pesta pengkaderan tak terasa sudah selesai, banyak hal yang dilalui semua terukir dalam bingkai cerita. Entah sampai kapan kisah pengkaderan DIMENSI akan hilang dalam ingatan, itu semua masih dalam teka-teki.
Tak bisa dielakan semua mahasiwa tahu organisasi. Tapi hanya segilintir orang yang mau mencari tau. Apa itu organisasi yang sebenarnya?
Kalian semua orang-orang pilihan yang memanfaatkan kecerdasan berpikir selangkah lebih maju dari yang lain dan tidak membudayakan kebodohan diri sendiri dalam mencapai perubahan.
Mahasiswa merupakan bagian dari pemuda yang memiliki ciri khas tersendiri. Sejarah mencatat peran penting dari pergerakan mahasiswa indonesia dalam momentum-momentum besar yang terjadi di negeri ini. Dari zaman kemerdekaan hingga era reformasi mahasiswa memegang peranan penting bersama pergerakan yang tak kenal henti.
Mahasiswa dengan keyakinan kuatnya punya keiklasan dan idealisme dalam berjuang, mengontrol dan merubah, dari cara berpikir yang dangkal hingga berpikir yang rasional.
Kondisi politik di luar kampus dan pendidikan di dalam kampus mengubah bentuk-bentuk mahasiswa dalam mengambil sikap. Kebijakan kampus memaksa mahasiswa mendekam di balik dinding kampus.
Dengan Pers Mahasiswa kita membingkai pola pikir kritis melawan ketidakadilan yang dilakukan oleh birokrasi pada hari ini. Kian hari kian terpuruk yang secara tidak sadar pihak kampus sudah menjajah intelektual kita dan mematikan daya kritis.
Eksistensi Pers Mahasiswa tentu menjadi mitra kritis kampus. Sebagai penengah untuk menyambung komunikasi antara mahasiswa dan pihak birokrasi kampus. Pers akan berada pada garda terdepan dalam menyampaikan segalan kebutuhan mahasiswa. Selalu mewartakan kondisi kekinian yang berkembang untuk mahasiswa yang masih bingung dengan kondisi kampus.
Pers Mahasiswa punya potensi merangkul gerakan yang lain atau sebagai wadah tempat penyempaian keluh kesah seluruh mahasiswa, tidak hanya mahasiswa bahkan pekerja di lingkungan kampus. Pers Mahasiswa siap menampung bahkan menyuarakan aspirasinya.
Karena Pers Mahasiswa menganut jurnalisme oposisi terhadap kekuasaan, sebab Pers Mahasiswa tidak pernah absen dalam singgungan dari persoalan politik dan kerakyatan. Maka selama pers mahasiswa tidak dipandang membahayakan pemerintah atau kampus, pers mahasiswa belum dikatakan berhasil, kira-kira demikian. Ini kekhasan dari pers mahasiswa. Menjadi oposan sekaligus kritis-evaluatif serta lebih dinamis terhadap perubahan, namun terkadang kaku menghadapinya (Baca: Buku Putih Catatan yang belum usai).
Pers Mahasiswa sering disebut sebagai jurnalisme penantang (adversary Jurnalism) karena sikap anti otoritas baik di dalam maupun di luar kampus. Pers mahasiswa yang tidak pernah kering dari daya kritis terlihat dari pencaran ideologi mereka. Lemahnya paradigma apolitis dan strukturalis pers mahasiswa mengikis kesadaran kritis, historis dan idealis.
Dua hal yang tidak dapat dilepaskan dari pers mahasiswa, bahwa sebagai bagian gerakan mahasiswa harus terus membarakan perlawanan dan kontrol terhadap kekuasaan, namun hal itu dengan analisa dan data yang sesuai dengan media.
Idealisme pers mahasiswa sebagai bagian dari gerakan mahasiswa tidak pernah padam. Semakin ditekan semakin kuat. Semakin ditiup, semakin membara. Itulah pers mahasiswa.
Teruntuk kawanku yang sudah lulus dari pengkaderan LPM DIMENSI jangan pernah berhenti untuk berproses. Ingatlah tujuan dan perjuangan kalian masuk DIMENSI banyak yang di korbankan.
Bersabarlah dalam berproses kawan, proses kalian tidak bisa dinikmati oleh orang lain melainkan percikan dari proses kalian.
Hanya orang-orang bertahan melawan arus deras yang menjadi pemenang (sukses).
Selamat berjuang kawanku..!!
Penulis : Muh. Jainudin.
0 Comments