Iklan

Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Monta Selatan Menggugat

 

Dok. Massa aksi saat melakukan demonstrasi.

Monta-Dimensiummat.com. Aksi pertama pada hari Senin tanggal 9 Mei 2022 di pertigaan cabang desa Waro oleh seluruh mahasiswa Monta Selatan yang ikut tergabung di aliansi "Amanat," bahwa pemerintah daerah baik Bupati Bima dan ketua DPRD kabupaten Bima tidak ada satupun yang menemui masa aksi. Sabtu, 14 Mei 2022. 

Kemudian aksi jilid II hari selasa tgl 10 Mei masih di pertigaan cabang Waro. Pemerintah daerah kabupaten Bima masih belum ada yang menanggapi tuntutan masa aksi terkait perbaikan infrastruktur jalan yang ada di 7 desa Monta Selatan.

Akan tetapi yang menangapi masa aksi pada saat hari kedua hanya camat Monta. Bahkan camat tidak berani memberikan jaminan untuk kehadiran pemerintah daerah di lokasi aksi pertigaan cabang Waro. Sehingga massa aksi tidak puas dengan pernyataan camat  tersebut. 

Pernyataan camat Monta. Yang disampaikan pada saat menemui masa aksi, Wakil Bupati Bima tidak berani menemui masa aksi di lokasi. Maka dari itu camat Monta memberikan dua opsi kepada masa aksi. 

1. Dialog di kantor PEMDA.

2. Dialog di kantor camat Monta. 

Massa aksi tidak menerima opsi itu, Aliansi hanya meminta pemerintah daerah kabupaten Bima tetap hadir di lokasi guna menemui masa aksi. 

Aksi jilid lll, masih di lokasi yang sama, tetapi tidak ada titik temu antara pemerintah daerah dan massa aksi. Pada aksi ke tiga itu ada suasana baru yang menghampiri massa aksi, bahwa Intelkam kabupaten Bima ke lokasi aksi dengan menyampaikan tawaran kepada Aliansi. Ada 2 opsi tawaran tersebut, yakni pertemuan di Kantor camat Monta dan kantor PEMDA kabupaten Bima. 

Setelah mendengar dua opsi tawaran itu, aliansi pun adakan rapat internal untuk menerima audiensi di kantor camat Monta. Namun Intelkam Kapolres Bima. Tidak berani memberikan jaminan dengan serius bahwa pemerintah daerah hadir di kantor camat Monta. Oleh sebab itu aliansi mahasiswa dan masyarakat Monta memberikan mosi tidak percaya.

Dalam hal itu Yogi Setiawan sebagai salah satu massa aksi dan mahasiswa Universitas Muhammadiya Mataram sekaligus Wakil Menteri BEM UMMAT, ia menyampaikan.        Setelah jilid I, II dan III tidak ada hasil yang dicapai, mereka akan kembali turun ke jalan untuk lakukan aksi jilid empat  sampai hari Kamis tanggal 12 Mei 2022. Masih di lokasi yang sama, massa aksi lakukan boikot jalan sembari menunggu informasi dari Intelkam Polres Bima memerintahkan kepada massa aksi untuk membuka kembali jalan yang diboikot.

Namun mereka akan membuka jalan apabila pemerintah daerah setempat sudah ada di kantor camat Monta untuk melakukan audiensi dengan massa aksi. Kemudian tiba jam dua sore, aparat kepolisian ke lokasi aksi dengan sepuluh mobil Polisi, Dandim kabupaten Bima, Brimob dan POLPP, melakukan pembubaran dengan paksa tanpa kompromi. Padahal massa aksi sudah angkat tangan  mau membuka jalan. tetapi aparat membubarkan massa aksi dengan watercanon dan gas air mata. (Wace).

Post a Comment

0 Comments