Mataram-Dimensiummat.com. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) gelar Training Legislatif yang bertema. "Kolaborasi Parlemen Dengan Mahasiswa Dalam Formulasi Kebijakan Publik" di Aula FISIPOL UMMAT. Senin, 11 Oktober 2022.
Agenda Training Legislatif dilaksanakan pada Selasa 11 Oktober 2022 mulai dari jam 09:00 Wita hingga 11:30 di Aula FISIPOL dihadiri oleh Ismul Hidayat selaku Ketua Komisi 1 DPRD Kota Mataram sebagai narasumber.
Kendati demikian, agenda itu dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan 1 dan Wakil Dekan 2 serta Kaprodi se FISIPOL, selain itu seluruh lembaga di FISIPOL IMM FISIPOL, BEM FISIPOL, HMPS-AP, HIMIP, HIMABI, HMPSI dan HMIP, selanjutnya BEM UMMAT, DPM UMMAT hingga BEM bahkan DPM se Universitas Muhammadiyah Mataram.
Dalam hal itu, Jailan Akbar Ahmad sebagai ketua umum DPM FISIPOL UMMAT memaparkan, adanya kegiatan training legislatif bertujuan agar mahasiswa pada umumnya yang berada di Muhammadiyah Mataram khususnya FISIPOL, bisa diskusi secara langsung bersama pihak perwakilan rakyat serta mengetahui secara jelas tupoksi dari tiap komisi ataupun dapil dalam merumuskan peraturan yang diterapkan.
Dok. Ketua DPM FISIPOL saat sambutan. |
"Kami dari pihak DPM FISIPOL menginisiatif adakan agenda ini, supaya antara mahasiswa dengan pihak DPRD bisa saling berdialog secara langsung guna saling tukar pikiran serta mahasiswa bisa memahami tugas DPRD dan sejauh mana kinerja yang mereka lakukan untuk masyarakat banyak". Pungkas Ketua DPM FISIPOL.
Kemudian hadir dari Ismul Hidayat, ketua Komisi 1 DPRD kota Mataram dalam menyampaiakan materinya yakni, training itu membahas tentang bagaimana mahasiswa dan parlemen mampu berkolaborasi terkait dengan formulasi kebijakan-kebijakan yang akan diambil untuk kesejahteraan rakyat.
Sehingga apa yang menjadi masukan dari mahasiswa akan menjadi bahan pertimbangan di parlemen dalam membuat kebijakan.
"Nanti apa yang menjadi bahas diskusi dan masukan dari adek-adek mahasiswa itu yang menjadi argumen saya baik di rapat anggaran atau komisi yang berkaitan dengan ilmu pemerintahan". Ujarnya.
Selain itu juga membahas bagaimana pandangan masyarakat terhadap politik, sehingga masyarakat tidak apatis ketika pemilu yang kerap diketahui hanya ada uang ada suara, oleh karena itun pertemuan training menjadi langkah awal untuk bisa mengedukasi ke masyarakat.
"Training ini merupakan salah satu jawaban yang kemudian agar masyarakat tidak apatis, yang pada akhirnya ketika proses pemilu kecenderungan pemilu itu pragmatis ada uang ada suara". Tuturnya. KB6.
0 Comments