Iklan

Ketua Bidang Hikmah DPD IMM NTB Ingatkan; PT. Mandiri Perkasa, Jangan Ngeyel


Dokumen. Foto pribadi Azis Sukmo, peringatkan untuk PT. Mandiri perkasa. 
"Jangan ngeyel, saya peringatkan akan ada gelombang penolakan yang lebih besar,".

Mataram, Dimensiummat.com-Ketua Bidang Hikmah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Nusa Tenggara Barat (NTB) desak atas keberadaan PT. Mandiri Perkasa di pantai rontu yang sampai sekarang mulai melakukan pemetaan lokasi. Rabu, 9 November 2022.

Kehadiran PT. Mandiri Perkasa terus menuai penolakan oleh masyarakat setempat. Sewalaupun gelombang penolakan terus terjadi pt itu tetap melakukan operasional persiapan pertambakan.

Hal itu hingga ada desakan dari Ketua Bidang Hikmah DPD IMM NTB Azis Sukmo, mengingatkan jikalau terus terjadi sampai berjalannya pertambakan dan pergeseran lahan warga di sekitar itu ada penolakan lebih dari ini.

"Jangan ngeyel, saya peringatkan akan ada gelombang penolakan yang lebih besar," tegasnya.

Dan ia mengingatkan PT. Mandiri Perkasa yang ingin memonopoli tanah yang ada di pantai rontu. Ia menilai tindakan tersebut secara perlahan akan mengusir masyarakat yang sudah tinggal bertahun-tahun di sana.

"...secara tdk langsung PT tersebut akan mengusir masyarakat yang sudah bertahun-tahun tinggal di sana," ungkapnya.

Selain adanya upaya pencaplokan tanah yang diperkirakan 70 hektar dari warga setempat, Azis mengungkapkan kehadiran perusahaan tambak udang tersebut akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Oleh karenanya, ia menolak secara tegas keberadaan PT. Mandiri Perkasa.

Ijin dari perusahaan tersebut juga turut dipertanyakan, Hendra menyebutkan bahwa kejelasan dari perusahaan tersebut menjadi tanda tanya. 

"Saya merasa kecewa dengan, sikat oknum pemerintah desa yang ikut terlibat bersama PT tersebut, maka dengan ini saya menolak dan ijin harus jelas," tegas Hendra dalam menyampaikan pernyataannya. 

Diketahui pantai rontu merupakan wilayah dimana masyarakat mengambil rumput laut. Dari sekian puluhan tahun, warga di sana sudah mendirikan tempat tinggal mereka dan lebih kurang 200 KK yang menggantungkan nasibnya disana sebagai petani rumput laut, lanjut Ajis Sukmo. 

"Dalam waktu dua bulan ke depan. Pihak desa akan menginstruksikan untuk mengosongkan pantai rontu," tambahnya. Namun belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak desa setempat terkait kabar instruksi tersebut disebabkan belum dapat dihubungi. (Pi)

Post a Comment

0 Comments