Dok. Masa Aksi di depan Gedung PUPR |
Mataram, Dimensiummat.com-BEM Bali Nusra (Badan Eksekutif Mahasiswa Bali Nusa Tenggara) Mengadakan Aksinya di depan gedung DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) dan gedung DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah), pada tanggal 2 Februari 2023, tujuan di laksanakan masa aksi tersebut adalah, melihat kondisi Negara Indonesia khususnya Provinsi NTB (Nusa Tenggara Barat) kini tertimpa dengan beragam masalah. Jum'at, 3 Februari 2023.
Masa aksi menyampaikan kondisi Negara Indonesia terlebih di Provinsi NTB tertimpa dengan beragam masalah, mulai dari wacana yang tidak konstitusional, persoalan infrastruktur (jalan) tak kunjung usai, banyak nya rumah yang tak layak untuk di tempati, dan berbagai masalah-masalah lainnya.
Hal tersebut membuat keresahan terhadap masyarakat, sehingga mereka mempertanyakan di bawa kemana kah uang pajak yang biasa kami bayar?
Adanya keresahan tersebut mendorong BEM Nus turun aksi, untuk menyuarakan masalah -masalah yang ada di NTB saat ini.
BEM Nus menyatakan bahwa dana yang di terima DPUPR pada tahun 2022 adalah senilai 78,70 miliar, uang tersebut akan di hibahkan kepada masyarakat yang memiliki rumah tak layak di huni, akan tetapi di NTB itu sendiri ada 206.000 rumah yang tak layak di huni, ujar salah satu anggota BEM Nus dalam masa aksi.
"Uang yang di terima DPUPR pada tahun 2022 senilai 78,70 miliar, dana ini katanya untuk di hibahkan kepada masyarakat yang memiliki rumah tak layak di huni, akan tetapi di NTB sendiri ada 206.000 rumah yang tak layak di huni, kemudian perlu di pertanyakan kemana representasi ataupun di hibahkannya uang ini", ujarnya.
Adapun dana yang di terima DPUPR untuk jalan itu sendiri sekitar 290 milyar, namun masih banyak masyarakat yang menjerit akibat infrastruktur (jalan) masih banyak yang rusak, sambungnya.
"Uang yang di terima DPUPR untuk membangun jalan sekitar 290 sekian milyaran, namun masih banyak masyarakat yang menjerit akibat dana yang sebesar itu tidak di hibahkan kepada masyarakat secara tepat, jangan sampai dana tersebut di masukan ke kantor dan di bagikan untuk membangun rumah-rumah sendiri, serta jalan-jalan sendiri untuk menuju rumah mereka", lanjutnya
Salah satu anggota BEM Nus tersebut juga mendesak DPUPR meminta kepastian, untuk memberikan data yang konkrit, yaitu data yang berisikan jalan mana saja yang telah di perbaiki pada masa jabatan nya dan data jalan yang rusak.
Baca Juga: Gerakan BEM Nusantara 2F23 Melawan NTB Gagal Bersinar.
Selanjutnya mahasiswa meminta kepastian kapan akan di pasang nya rambu lalu lintas di jalan soromandi, karna banyak nya pengendara yang mengalami kecelakaan di jalan tersebut.
Hal demikian di tanggapi oleh salah satu anggota DPUPR dan menyatakan bahwa, semua pekerjaan itu akan di lakukan ketika ada anggaran dari desa atau daerah, beliau juga menuturkan bahwa jalan soromandi masih di tunda karna 3 tahun yang lalu masih bagus.
" Pekerjaan itu akan di lakukan ketika ada anggaran dari desa atau daerah, kemudian jalan soromandi masih di tunda dulu, karna 3 tahun yang lalu masih bagus, sementara lubang nya bisa di panding dulu",tuturnya
Beliau juga menambahkan bahwa akan menelpon teman yang di sana(soromandi) untuk memasang rambu - rambu lalu lintas.
"Kami akan menelpon teman kami yang di sana(soromandi) untuk memasang rambu - rambu lalu lintas", sambungnya
Kemudian pada pukul 11:30 masa aksi melanjutkan aksi nya ke gedung DPRD provinsi NTB.
Dok.Masa Aksi di depan Gedung DPRD NTB |
Dalam aksi tersebut, Humas Sekretariat DPR NTB menyampaikan, terima kasih kepada mahasiswa yang telah mengawal kegiatan tersebut pada siang hari ini, beliau juga menjelaskan bahwa, pimpinan dan anggota DPR sedang melaksanakan kegiatan Bimbingan teknis (Bimtek).
" Terima kasih kepada mahasiswa atau BEM Bali Nusra yang telah mengawal kegiatan kita pada siang hari ini, namun saat ini pimpinan dan anggota DPR sedang melaksanakan Bimtek di Jakarta, sejak tanggal 1 sampai 4 Februari, izin nanti tuntutan atau aspirasi dari adik-adik ini akan kami langsung sampaikan kepada pimpinan dewan, begitu kembali mereka dari kegiatan Bimtek", jelasnya.
Beliau melanjutkan pernyataannya, adapun penjadwalan untuk penerimaan aspirasi tersebut, akan di sampaikan melalui nomor yang tercantum pada kop surat tersebut.
"Adapun tentang penjadwalan untuk penerimaan adik-adik, akan kami hubungi ke nomor yang tercantum pada kop surat ini, hari sabtu mereka balik, kemudian hari senin saya sampaikan, nanti bagaimana keputusan Dewan, kapan bisa menerima akan kami hubungi," sambungnya.
Teruntuk harapannya, Afrizal selaku Koordinator Nusantara (Kornus) menyampaikan, tuntutan tersebut bisa di sampaikan langsung kepada DPR, kemudian jadwal audiensi dengan BEM Bali Nusra.
"Kami berharap tuntutan kami ini bisa di sampaikan langsung kepada pak DPR, atau barangkali Dewan Perwakilan Rakyat yang kemudian, kami berharap juga jadwal audiensi dengan stick holder kekuasaan, barang kali perlu di bicarakan lanjut, seperti DPUPR, selanjutnya, di bagian polda itu sendiri, karna kami sudah tembus di sana untuk ber audiensi, mungkin bisa di kolerasikan jadwal yang sama", tutup afrizal.Erlin
0 Comments