Ilustrasi By DalamIslam.Com |
Istana, apakah Kau Baik-baik saja?
Oleh : Ridwan
Di sebuah istana berdinding megah berdiri,
Sang Raja bertabur janji yang tak terkira.
Namun nyata kenyataan, seakan mimpi buruk terjadi,
Dzolim merajalela, harapan dipandang hina.
Sepucuk surat datang, berisi pertanyaan lugu,
"Sudahkah kalian, wahai keluarga bangsawan berdusta,
Mengabdi pada rakyat, tujuan utama istana tercinta?"
Tapi diam tak terjawab, bisu dalam ironi dusta.
Prosedur panjang, formulir berkas tak berujung,
Sepertinya mereka, hobi mencipta kesulitan.
Sungguh, sistem ini seperti labirin tanpa akhir,
Rakyat terperangkap, hilang dalam kebingungan.
Perdana menteri terkekang, tak bebas berkarya,
Terjebak dalam aturan, menghadapi batasan yang nyata.
Visi misi hanya sebatas kertas bertinta hitam,
Tak ada tindakan nyata, mereka hanya bisik-bisik bisu.
Dzolim itu hadir, saat rakyat menuntut haknya,
Disuarakan kritik, dilecehkan dengan angkuhnya.
Kini kau berlindung di balik jabatan,
Sementara Rakyat, menjerit dalam kesakitan.
Oh, sang Raja yang bijaksana dalam dalangnya,
Tlah lama kukenyitkan dahi dalam kesimpuhan.
Kini kritik sarkastik, kuutarakan dengan lantang,
Semoga kau mendengar, meski hatimu kaku dan tuli.
Dalam hina dan cemoohan, kuucapkan selamat tinggal,
Istana yang kau pimpin, tanpa nurani dan tegal.
Semoga suatu hari nanti, dari dzolim terbebas,
Istana kembali tumbuh, tanpa Raja yang angkuh dan dzalim.
0 Comments