Ilustrasi By: Pinterest |
Mataram, Dimensiummat.com-Pembagian baju PKKMB UMMat 2023 masih menjadi perhatian utama dalam beberapa hari terakhir. Terdapat dugaan kuat terjadinya pungutan ilegal oleh panitia PKKMB. Mahasiswa baru yang mengambil baju pada Selasa malam mengklaim bahwa mereka diminta membayar sejumlah uang tambahan, selain biaya pendaftaran resmi yang sudah ditetapkan oleh universitas. Kamis, 14 September 2023.
Salah satu mahasiswa baru dengan inisial SR mengungkapkan bahwa dia dan beberapa temannya ditekan untuk membayar sejumlah uang kepada panitia sebagai syarat untuk mendapatkan baju seragam resmi PKKMB. SR mengatakan, "Mereka mengatakan bahwa yang ingin mendapatkan baju harus membayar sepuluh ribu rupiah," demikian pernyataan dari panitia yang diungkapkan oleh SR.
Menurut laporan dari mahasiswa baru tersebut, hanya mereka yang membawa uang 10.000 rupiah yang diizinkan mengambil baju. "Mereka mengatakan bahwa hanya yang membawa uang sepuluh ribu yang bisa masuk. Bahkan teman saya memaksa saya untuk mencari uang sepuluh ribu," jelasnya.
Baca juga : Keterlambatan Pembagian Seragam PKKMB Membuat Ratusan MABA Bertanya-Tanya
Lebih lanjut, ada laporan bahwa beberapa mahasiswa yang telah mengantri di depan pintu dihadang oleh panitia dan Maba yang membawa uang sepuluh ribu diberi prioritas. Salah satu mahasiswa mengeluhkan, "Saya sudah berdiri di depan pintu, tinggal masuk saja, tapi tiba-tiba seorang panitia mengangkat tangan dan berteriak bahwa yang membawa uang sepuluh ribu bisa masuk lebih cepat."
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa panitia tampaknya memberikan perlakuan khusus kepada mereka yang dikenal, "Ada banyak yang diberi baju melalui jendela. Saya juga melihat panitia yang berjalan dengan adik-adik mereka setelah memberikan baju melalui jendela."
Ia juga melaporkan bahwa ketika mahasiswa-mahasiswa tersebut mencoba mengajukan pertanyaan atau mengeluh tentang masalah pakaian, panitia memerintahkan mereka untuk keluar dan memanggil anggota Mahasiswa Wajib Militer (Menwa) untuk mengeluarkan mahasiswa yang memberontak.
"Kami diminta pergi oleh Menwa yang bertindak seperti polisi. Mereka mengatakan kami harus memilih antara mendapatkan baju atau mengambil uang. Kami semua akhirnya sepakat untuk mengambil uang, dan semua nama kami dicatat," tutupnya.
Kontroversi ini telah menimbulkan kekhawatiran yang luas di kalangan mahasiswa baru dan menjadi sorotan utama dalam lingkungan kemahasiswaan. Kami berharap Universitas Muhammadiyah Mataram segera mengambil langkah-langkah tegas untuk mengatasi masalah ini dan memastikan bahwa semua proses berjalan dengan adil dan transparan. Wagon
Baca juga : Penutupan PKKMB 2023 Hampir Ricuh, begini Kronologisnya
3 Comments
Wah bahaya juga kalo gitu
ReplyDeleteYang memberontak protes di bungkam wkwk Widiiih emang kerennn panitia pkkmb tahun ini👏
ReplyDeletekampus mahasiswanya ga pernah beres paling sok iyee
ReplyDelete