Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram |
Oleh : Egi Ningrat
Dari pengalaman sebelumnya, tidak pernah terjadi keterlambatan pembagian baju bagi peserta Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Mataram. Namun sangat disayangkan, ditengah kondisi mahasiswa baru yang telah berekspektasi tinggi untuk kesan yang begitu luar biasa pada proses PKKMB UMMat 2023 kali ini malah menjelma menjadi kekecewaan terbesar karena dipatahkan dengan realitas yang telah terjadi.
Di tahun 2023, untuk pertama kalinya peserta PKKMB UMMat terlambat mendapatkan baju (Dress Code) PKKMB. Baju yang akan sangat berkesan. Sebab baju tersebut tidak sekedar baju yang hanya digunakan pada proses PKKMB, tapi ia merupakan suatu identitas dan gambaran kebanggaannya sebagai mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Mataram.
Bagi penulis yang pernah merasakan kebanggaan dan mendapatkan kesan yang begitu luar biasa pada proses PKKMB UMMat sebelumnya. Sungguh menyedihkan ketika melihat gestur tubuh, raut wajah generasi harapan UMMat kali ini yang nampak menggambarkan rasa kekecewaan. Guyonan penulis kali ini PKKMB UMMat 2023 atmosfernya serupa dengan para peserta yang sedang melaksanakan Tes CPNS yang setiap harinya menggunakan dress code hitam putih dan batik. Seriusnya, ini kebobrokan panitia PKKMB UMMat 2023.
Kekecewaan itu bukanlah barang yang sekedar digambarkan oleh penulis, beberapa mahasiswa baru pun menyatakannya secara lugas dan tegas bahwa mereka merasakan kekecewaan yang begitu mendalam. Kekecewaan yang tiada henti untuk diutarakan, apalagi untuk dimunafikan ketika mayoritas mahasiswa baru masuk dan mendaftarkan dirinya di Universitas Muhammadiyah Mataram karena telah memberikan kepercayaan bahwa kampus UMMat adalah wadah yang pantas dan baik bagi mereka untuk mencari jati diri hingga menempa disiplin ilmu pengetahuannya.
Kebobrokan Panitia & Kampus dalam management menjalankan pengaturan, pengelolaan, dan pengendalian suatu kegiatan telah menghilangkan kepercayaan bagi Mahasiswa baru dan publik bahwa kampus UMMat adalah kampus terbaik.
Ironi tersebut telah menciptakan sebuah realitas bahwa kampus UMMat bukanlah kampus terbaik; perihal sederhana (tehnis) saja tidak mampu di upayakan secara maksimal, apalagi pada tatanan yang lebih kompleks. Yah, dunia pendidikan yang seyogyanya menjadi ruang kepercayaan bagi rakyat, laboratorium pengetahuan hingga wadah penyuplai ide dan gagasan dalam menyelesaikan persoalan kebangsaan dan bernegara.
Kecerobohan tehnis semestinya dapat di hindari. Panitia PKKMB UMMat 2023 sedari awal seharusnya mampu mensiasati penambahan jumlah mahasiswa baru. Sebab Logikanya ketika pendaftaran penerimaan mahasiswa baru di perpanjang, otomatis mahasiswa baru akan semakin bertambah, apalagi kampus memperpanjang lagi pendaftaran pada saat PKKMB sudah berlangsung, otomatis mahasiswi akan lebih semakin bertambah lagi.
Wajar jika terjadi kecerobohan, hari ini publik mengetahui bahwa UMMat tidak ada prinsip dalam memutuskan suatu keputusan, kalau memang sudah di sepakati bahwa hari sekian dan tanggal sekian adalah terakhir penerimaan mahasiswa baru, jangan lagi ada perpanjangan waktu, kalaupun ingin memperpanjang atau manambah waktu pendaftaran harusnya ada pembacaan hingga konsepsi tehnis yang matang.
Baca juga : Kecerobohan Panitia PKKMB UMMat dalam menyediakan Baju PKKMB MABA
Inilah Kebiasaan Universitas Muhammadiyah Mataram yang sulit di hilangkan, adalah hasrat yang terlalu besar dan ekspektasinya yang terlalu tinggi, sehingga hal-hal yang tehnis akan menjadi suatu bumerang bagi dirinya.
Perlu diketahui Panitia Inti PKKMB UMMat 2023 kali ini di ketuai oleh Pak Amil (Bukan Mahasiswa/i). Di media LPM Dimensi UMMat, beliau menyampaikan bahwa baju akan tetap di bagikan, tapi akan dibagikan secara bertahap. Namun pertanyaannya bertahapnya sampai kapan? Sampai PKKMB selesai? Hehehe guyonan yang menutupi kedustaan terhadap alibi ilmu pengetahuan.
Selanjutnya kesempatan ini penulis ingin menyampaikan keluh kesah Mahasiswa baru (Maba). Mereka tidak butuh lagi baju PKKMB jika dibagikan ketika kegiatan telah selesai. sebab baju itu bukan untuk di pakai selesai kegiatan, namun baju itu di pakai pada saat kegiatan PKKMB berlangsung.
Terakhir penulis menyarankan kepada Kampus Universitas Muhammadiyah Mataram, agar dapat melaksanakan proses evaluasi dan merevitalisasi agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. jangan sampai hasrat yang besar dan ekspetasi yang tinggi lebih mendominasi. Sehingga menghiraukan suatu hal yang tehnis.
Baca juga : PKKMB 2023 Menuai Banyak Kritikan, begini tanggapan Ketua Panitia
0 Comments