Ilustrasi By: LPM DIMENSI UMMat |
Oleh : Muhamad Ridwan
Kita semua tahu bahwa kehidupan kampus adalah tempat yang penuh dengan kenyamanan. Mahasiswa sering disuguhi berbagai fasilitas dan kemudahan untuk membantu mereka menjalani hidup kampus yang nyaman. Tetapi, apakah kita benar-benar perlu semua kenyamanan ini? Atau seharusnya kita mempertanyakan status quo dan memperjuangkan perubahan?
Kehidupan kampus yang penuh kenyamanan dapat memberikan pengalaman yang positif bagi mahasiswa. Namun, penting juga untuk merenung apakah semua fasilitas ini benar-benar diperlukan atau jika ada aspek lain yang perlu diperhatikan, seperti pendidikan yang lebih bermutu atau isu-isu sosial yang perlu diperjuangkan. Pertanyaan ini mendorong kita untuk lebih kritis terhadap apa yang kita anggap sebagai norma dan mendorong perubahan jika diperlukan untuk mencapai tujuan yang lebih baik dalam pendidikan dan kehidupan kampus.
Mari kita mulai dengan kenyamanan fisik. Kampus modern memiliki fasilitas yang luar biasa, seperti bangunan berteknologi tinggi, aula kuliah ber-AC, dan pusat kebugaran super canggih. Namun, apakah kita benar-benar memerlukan semua ini? Apakah mahasiswa seharusnya hanya duduk di bangku keras dan berdebat di bawah terik matahari, seperti di zaman dulu? Tentu saja tidak! Kami membutuhkan kenyamanan maksimal untuk memastikan bahwa kami bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti mencari makanan terbaik di sekitar kampus.
Kampus-kampus saat ini menyediakan fasilitas canggih seperti bangunan berteknologi tinggi, aula kuliah ber-AC, dan pusat kebugaran. Saya juga mengajak teman-teman untuk mempertimbangkan apakah semua fasilitas ini benar-benar diperlukan atau apakah mahasiswa seharusnya bisa bertahan dengan kondisi yang lebih sederhana seperti di masa lalu.
Saya berpendapat bahwa kenyamanan fisik, seperti fasilitas yang baik, membantu mahasiswa untuk lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti mengejar hal-hal yang menyenangkan seperti mencari makanan terbaik di sekitar kampus. Ini adalah pandangan saya bagaimana pentingnya lingkungan yang mendukung bagi pengalaman pendidikan.
Kemudian ada masalah kenyamanan mental. Kampus-kampus modern telah meluncurkan berbagai program kesejahteraan mahasiswa, konselor siap sedia, dan dukungan emosional yang tak terhitung jumlahnya. Tapi siapa yang butuh itu? Seharusnya mahasiswa belajar menghadapi tekanan, kecemasan, dan keputusasaan dengan sendirinya. Ini adalah ujian sejati kehidupan. Kenapa harus ada orang yang membantu ketika kita bisa berjuang sendiri?
Ini benar-benar luar biasa, ya, bahwa kampus-kampus modern menganggap kenyamanan mental mahasiswa sebagai prioritas. Siapa yang butuh bantuan kesejahteraan mental dan dukungan emosional? Pasti mahasiswa seharusnya bisa menghadapi tekanan dan kecemasan dengan mudah tanpa bantuan apa pun. Ini bukan soal membantu, tapi seberapa keras kamu bisa bertahan di dalam 'uji coba kehidupan'. Jadi, kenapa harus ada orang yang peduli ketika kita bisa meratap dan berjuang sendiri, bukan begitu?
Siapa butuh kenyamanan mental? Kampus-kampus modern hanya memanjakan mahasiswa dengan berbagai program kesejahteraan, konselor yang siap sedia, dan dukungan emosional tanpa henti. Sebagai mahasiswa, kita seharusnya menghadapi tekanan, kecemasan, dan keputusasaan dengan santai, bukan? Mereka hanyalah ujian kecil dalam hidup kita. Mengapa harus ada orang yang peduli atau membantu kita? Bukankah kita semua bisa menjadi pahlawan yang kuat dan tak terkalahkan?
Selain itu, ada isu transportasi. Kampus modern seringkali memiliki sistem transportasi yang nyaman, salah satunya bus kampus. Bus yang ada di kampus sudah di anggap seperti bus sendiri, padahal sebelumnya sudah mengajukan proposal untuk menggunakan bus akan tetapi masih di minta uang untuk isi bensin. Lantas proposal itu untuk apa? Itu akan membuat kami lebih menghargai pendidikan kami, bukan?
Dan tentu saja, mari bicara tentang teknologi. Kampus modern dibanjiri dengan WiFi super cepat. Tapi ini semua hanya membuat kami semakin malas! Kami seharusnya harus mencetak tugas di laboratorium komputer yang lelet, menggunakan buku cetak yang berdebu, dan menunggu berjam-jam untuk akses internet. Inilah cara sejati mahasiswa seharusnya belajar!
Saat kita berbicara tentang teknologi di kampus modern, kita dapat dengan senang hati mengatakan bahwa WiFi super cepat dan perangkat canggih telah membuat hidup kita begitu sulit. Siapa yang butuh kenyamanan dan kemudahan? Seharusnya kita harus mencetak tugas di laboratorium komputer yang lambat, menggunakan buku cetak berdebu yang susah dicari, dan menunggu berjam-jam untuk akses internet. Karena tentu saja, itu adalah cara sejati mahasiswa seharusnya belajar - dengan penuh perjuangan dan kebingungan! Apakah kita harus seperti itu?
Kesimpulannya, kita harus mempertanyakan semua kenyamanan ini. Apakah kenyamanan benar-benar diperlukan dalam kehidupan kampus? Ataukah kita harus kembali ke masa lalu yang lebih sulit dan tidak nyaman? Kami, mahasiswa masa kini, adalah generasi yang perlu menggugat semua kenyamanan ini dan memperjuangkan perubahan. Mari kita bersama-sama merayakan kehidupan kampus yang lebih keras dan tidak nyaman!
Semuanya berlalu begitu saja, seperti tidak terjadi apa-apa. Lantas dimana kita mengadu dan siapa yang harus di salahkan kemudian dimana kita harus mengadu? Entahlah, semua itu membingungkan.
0 Comments