Iklan

Wisnu Aji

Ilustrasi By LPM DIMENSI 


Wisnu Aji

Oleh : Yunita Dewi 


Mata itu, mata indah yang selalu menatap sayu.

Mata yang membuatku jatuh cinta berkali-kali padamu.

Namun tanpa sebab,

Mata itu kini menatapku seakan tak menginginkan keberadaan ku


Sudahkah ada nona cantik lain di matamu tuan?

Ataukah sejak awal aku memang tak ada disana?

Aku sadar bahwa aku tidak bisa merebut hatimu dari masa lalu mu.

Tapi bisakah aku ada di setitik celah kecil di sana? Sebagai butiran debu yang mengganjal hatimu.


Hatiku sakit untukmu, melihat kau selalu tertawa dengan yang lain namu selalu murung denganku.

Apakah sekelebat bayangku pun tak mampu kau ingat tuan ?

Aku selalu menunggumu pulang, namun kau tak pernah datang

Lepaskan jika kau tak menginginkanku lagi,


Lelah, kita lelah.

Kau lelah dengan aku yang selalu menginginkan kabarmu, menanyai mu, mencari mu, dan merindukanmu.

Pun aku, yang lelah menunggumu,

menunggu secuil kabar yang tak tau kapan akan kau berikan.


Harusnya sejak kau mengatakan tak akan ada cinta lain selain masa lalu mu,

aku sadar diri dan mundur dari mengejar cintamu.

Namun aku nekat bertahan dengan cintaku padamu,

berharap suatu saat kau akan melihatnya dan membalas cinta ini.


Hingga kini aku sakit dengan harapanku sendiri,

Dan tersiksa dalam ikatan rapuh yang kau berikan.

Maaf tuan,

Jika dalamnya cintaku membuatmu tersiksa.

Baca juga : Bukan Sekedar Abu-abu

Post a Comment

4 Comments

  1. Sakit banget si, apalagi kalo udah sayang banget. Mau lepas sakit gk di lepas juga sakit.

    ReplyDelete
  2. Selama masih bisa liat senyumnya gpp sakit, itu resiko dari jatuh cinta. Gk ada jatuh yang nikmat wkwk

    ReplyDelete