Iklan

Dinilai Dipenuhi Otak Kosong, GERBONG UMMat Boikot Sekret BEM

Sumber : Dokumentasi DIMENSI 

Mataram, dimensiummat.com - Mahasiswa yang tergabung dari Gerakan Boikot Gedung (GERBONG) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMat), melakukan boikot "tutup" sekret badan eksekutif mahasiswa (BEM) diduga kepengurusan tidak menjalankan program kerja selama menjabat. Kamis, 09 November 2023.

Atas keresahan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram, menilai bahwasannya pengurus BEM tidak becus dalam menjalankan amanah sebagai lembaga yang mengaspirasikan kepentingan mahasiswa, sehingga Mahasiswa yang tergabung dari Gerakan Boikot Gedung (GERBONG) UMMat Menyegel sekret BEM pada 07 November kemarin.

Maka hal itu Radit Fabiyan mewakili teman-teman mahasiswa menyampaikan alasan terjadinya pemboikotan terhadap sekretariat BEM karena merujuk pada Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK) ketika lembaga kemahasiswaan tidak melakukan kegiatan usai dilantik selama tiga bulan maka perlu dievaluasi.

"Kita merujuk pada Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan PUOK Universitas Muhammadiyah Mataram. Ketika lembaga itu sudah tiga bulan berjalan dan tidak ada program, itu harus di evaluasi, tapi sekarang lima bulan bahkan sudah menuju enam bulan berarti setengah tahunlah," tegas Radit.

Menurut nya, BEM saat ini belum pernah melaksanakan suatu kegiatan yang memberdayakan tidak potensi mahasiswa, pasalnya akan berimbas kepada potensi sumber daya mahasiswa yang disia-siakan.

"Pengurus BEM UMMat tidak pernah menjalankan kegiatan pemberdayaan dan edukasi terhadap potensi yang ada pada mahasiswa," tutup Radit.

Selain itu hadir Danu salah satu mahasiswa yang tergabung juga dalam GERBONG UMMat, pihak BEM UMMat itu fakum saat menjalankan tugas sebagai lembaga kemahasiswaan, sebab mereka tidak punya konsep dalam kepemimpinan. Tentu hal tersebut berdampak buruk terhadap lembaga yang bersangkutan sehingga tidak ada satupun program yang terlaksana.

"Mengapa mereka ini vakum dalam lembaga kemahasiswaan dikarenakan miskinnya konsep kepemimpinan maka setiap program dari para kementrian di lembaga BEM tidak mampu menjalankan program dalam tatanan mahasiswa atau lembaga khusus untuk mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram yang mengembangkan potensi," pungkas Danu.

Kemudian adapun harapan dari gerakan tersebut, mereka bersih keras menyampaikan teruntuk Rektor UMMat agar segera mencabut SK Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang tidak mampu dalam menjalankan tugasnya. 

"Usai melakukan boikot, harapannya Rektor UMMat harus mencabut SK BEM UMMat disebabkan sudah melanggar pada peraturan ataupun Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK) yang ada di Universitas Muhammadiyah Mataram," jelas Danu

Danu menyebutkan mahasiswa ummat menginginkan pemimpin yang berintelektual dan memiliki konsep yang mampu menyejahterakan mahasiswa UMMat.

"Kami tidak menginginkan pemimpin yang cacat, melainkan menginginkan pemimpin yang berintelektual serta mempunyai konsep supaya membicarakan bagaimana kesejahteraan terhadap mahasiswa dan mahasiswi yang ada dilingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Mataram," tambah Danu.

Baca juga : Kartu Kuning BEM dan DPM UMMAT?

Dalam hal ini Mumus selaku presiden mahasiswa (Presma) UMMat menanggapi bahwa penyelesaian program kerja itu ada di internal BEM yang dinaungi oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).

"Kalau tanggapan saya sebagai Presma, Itu bagian dari pada mosi tidak percayaan melihat perkembangan badan eksekutif mahasiswa yang mereka tidak melihat progres dari kita menjalankan program kerja. Tapi satu catatan yang perlu diketahui secara bersama, barangkali penyelesaian program kerja itukan di internal BEM tapi lembaga itukan ada dua dan kita dibawa dewan perwakilan mahasiswa," tutur Mumus.

Terlepas dari itu, mumus juga mempertanyakan keberadaan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) ummat yang saat ini belum ada kejelasan. Karena menurutnya, yang berhak mengevaluasi mereka adalah DPM bukan Wakil Rektor III.

"Pertanyaan kita di badan eksekutif mahasiswa apakah bergerak dewan perwakilan mahasiswa kalo berbicara Trias politica secara kelembagaan karena yang mengevaluasi kita mengawasi kita kan dewan perwakilan mahasiswa, hari ini dewan perwakilan mahasiswa tidak mengevaluasi kami, baru kemudian dewan perwakilan mahasiswa melaporkan ke Wakil Rektor tiga yang membidangi kemahasiswaan serta menaungi kelembagaan baik itu BEM DPM maupun UKM yang ada di dataran Universitas Muhammadiyah Mataram," tutup Mumus. SUZI

Post a Comment

0 Comments