Iklan

Memungkinkan Teori Nicolo Maciovelli Sebagai pisau Analisis Politik Negara Indonesia

Ilustrasi By : Pixebay


Oleh : Agil Almunawar

Mahasiswa Program Studi ilmu Hukum

Ingin membangkitkan kembali kebudayaan Romawi kuno, dengan mewujudkan kembali Kekaisaran Romawi zaman dulu. Hal ini tidak mungkin melalui rakyat, sebab menurut pandangan Machiavelli orang-orang biasa mengikuti nafsunya yang jahat saja. Hanya bila di paksa rakyat bertingkah laku sesuai dengan kewajibannya. tetapi kemungkinan ada akan muncul orang-orang berkuasa yang kuat. yang mampu mewujudkan cita-cita yang ambisius ambisius. Maksud Machiavelli iyalah memberikan pedoman bagi orang-orang semacam itu. Dalam memilih petunjuk yang tepat guna mencapai tujuan itu Machiavelli tidak memperdulikan kewajiban agama dan moral. buku yang terkenal di tulisnya berjudul " Ii Principe Sang Pangeran " 

Ideal politik Machiavelli menuntut adanya orang kuat. Kekuasaan itu sebenarnya kebijaksanaan untuk merencanakan jalan politik negara. Seorang pemimpin yang bijaksana memperhitungkan baik keadaan dan nasib masyarakat maupun kemampuan pribadinya (Virtual). Dengan kata lain seorang raja harus mengetahui batas kemampuannya dan harus dapat menggunakan situasi yang baik untuk bertindak melihat suasana dan aspirasi rakyat. dalam merencanakan politik ini tak perlu raja di halangi oleh pertimbangan-pertimbangan moral. segala-galanya di ijinkan kekerasan, penipuan, pembunuhan, penghianatan dsb. jika hal ini di tuntut untuk mempertahankan kekuasaan negara. 

Dapat terjadi seorang raja memperlihatkan sikap belas kasihan kemanusiaan kesetiaan dan keagamaan. akan tetapi kelakuan itu tidak bisa dirasakannya sebagai sebagai suatu kewajiban pribadi. jika seorang raja bertingkah laku secara adil. ia berbuat itu demi kepentingan negara dan kekuasaan sendiri, sejajar yang satu dan yang lain. Di lain fihak pada umumnya lebih bijaksana seorang raja membentuk undang-undang yang baik dan membangun tentara yang kuat dan menjamin hak milik pribadi warga negaranya. jika penguasa menjadi seorang perampok, maka kemungkinan besar warga-warganya akan memberontak dan dengan demikian negara di rugikan. 

Ternyata sistem Machiavelli itu terkenal karena suatu ide modern yang terkandung didalamnya yakni: ragione di stato {raison d 'etat, staatsrason }. dengan kata ini diungkapkan bahwa sasaran tertinggi politik negara adalah mempertahankan kekuasaan negara. moral dan hukum harus mentaati tuntutan Politik. 

Ide staatsrason seringkali di gabungkan dengan ide kepentingan umum Akan tetapi terdapat perbedaan nyata antara kedua ide tadi. Oleh sebab kepentingan umum yang sungguh selalu terikat akan hukum normatif . Alasannya ialah, bahwa kepentingan umum pertama-tama di wujudkan dalam hukum normatif itu. lepas dari hukum normatif seruan demi kepentingan umum' tidak lain daripada prinsip penggunaan kekuasaan yang imoral.  

Teori Negara Machiavelli menimbulkan pertanyaan yang masih aktual jaman sekarang, yakni penggunaan kekerasan oleh yang berkuasa 

Apakah penggunaan kekerasan merupakan suatu sarana yang pantas dalam tangan pemerintah ataukah di tolak sama sekali ? 

Dalam pertimbangan masalah ini kiranya terlebih dahulu harus dibedakan antara dua makan Politik. makna yang pertama, yang bisa disebut Moralistis atau idialistis, langsung berkaitan dengan tujuan politik, yakni well-being dari seluruh rakyat. Konsepsi etis ini di bedakan antara lain oleh Plato. Namun dalam jaman Plato sendiri konsepsi ini sudah nampak kurang realistis, sebab di mana-mana kepemimpinan negara merosot sampai menjadi tirani. 

Makna politik kedua yang dapat di sebut bersifat teknis, berkaitan dengan kepemimpinan, artinya kemampuan seorang pemimpin untuk mencapai tujuannya sendiri dalam mengatur hidup negara. Di sini bekerja dalam bidang politik tidak berarti pertama tama menuju kepada kesejahteraan rakyat, tetapi berarti memiliki suatu kepandaian untuk meyakinkan orang-orang sehingga mereka berbuat apa yang dikehendakinya mereka berbuat. siaran siaran radio dan TV, dan pidato-pidato merupakan sarana mencapai tujuan itu, tetapi seandainya seorang berkuasa, tidak berhasil untuk membawa rakyat ke arah tujuannya melalui kata-kata, maka hendaklah ia menggunakan kekuasaannya, pula dalam bentuk kekerasan. 

Dalam politik sang raja guna mempertahankan kekuasaannya. ternyata inilah pandangan yang ekstrim, oleh sebab hak-hak manusia sama sekali di abaikan. 

Kiranya Politik Negara memang harus bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Rakyat. akan tetapi hal ini tidak mungkin tanpa sarana untuk mengikutsertakan rakyat dalam tujuan pembangunan itu, oleh karena itu negara dalam urusan politik negara idealisme dan realisme harus berdampingan satu sama lain, maka pendapat umum kekerasan diperbolehkan asal jangan menentang Hak-hak dasar rakyat. ternyata pada jaman Machiavelli Hak-hak dasar itu belum diakui dan kekerasan tak ada batasnya, harus ditunggu jaman kita untuk mendapat suatu kebijaksanaan yang menggabungkan kepentingan negara dan martabat manusia secara lebih Seimbang. 

Akan tetapi jaman sekarang yang lebih ekstrim yang dimana Hak-hak dasar rakyat itu sama sekali di abaikan, oleh Kekuasaan yang di mana lebih mengedepankan kepentingan Individu, daripada kepentingan rakyatnya.

Post a Comment

0 Comments