Iklan

Etikabilitas, Intelektualitas dan Elektabilitas Menjadi Diaspora Pemuda Muhammadiyah dalam Politik

 

Dokumentasi : Reporter Dimensi

Mataram, Dimensiummat.com - Perdana, pengukuhan bersama antara Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Nasyiyatul Aisyiyah Nusa Tenggara Barat. Agenda tersebut berlangsung di Hotel Prime Park pada Kamis, 1 Februari 2024. Sabtu, 3 Februari 2024.

Dalam Sejarah Ortom NTB tidak pernah terjadi pengukuhan bersama, ini adalah kali pertamanya PWPM dan PWNA mengadakan pengukuhan bersama, dan Adapun perbedaan periode ini dengan periode – periode sebelumnya adalah, pada kata pengukuhan, karna sebelumnya namanya adalah pelantikan, maka sesuai arahan pusat pelantikan diganti menjadi pengukuhan.

Acara pengukuhan PWNA disaksikan dan dibacakan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah NTB Syafrudin dan pengukuhan PWPM oleh Sekretaris Jendral Pimpinan pusat Muhammadiyah Najib Prasetyo dengan berbagai bidang.

Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah NTB Sofia Wiara menyebutkan dalam sambutannya bahwa pemuda dan NA sudah melakukan sinergi yang baik dimulai dari hari ini.

“Ketika kami melihat tadi Maa syaa Allah ini pertama kalinya bahwa pemuda Muhammadiyah dan Putri Aisyayah itu berani ingin membuat sejarah baru untuk menjalankan berbagai program,” jelasnya.

Diterangkan pula program yang digaung bersifat tidak terlalu memaksa tetapi perlu persiapan dengan ilmu dan akhlak yang membangun sehingga penggabungan pemuda dan pemudi menjadi satu, maka masa depan Bangsa ada di tangan mereka pula, ungkapnya.

Baca juga : Rotasi Generasi Pemuda Muhammadiyah NTB, Spirit Baru Mencerahkan Negeri

Selanjutnya Sekretaris Jendral Najib Prasetyo menuturkan bahwa diaspora Pemuda Muhammadiyah dalam politik khususnya memerlukan barometer yakni etikabilitas, intelektualitas, dan elektabilitas.

“Mau dimana pun tempatnya, mau dimanapun partai kalau dia membawa predikat Muhammadiyah kita yakinkan dan kita yakini bahwa dia mampu menjadi kader yang membawa nilai-nilai ideologis Muhammadiyah dalam praktik Politik kebangsaan,” ucapnya lebih lanjut.

Pimpinan Muhammadiyah Wilayah NTB yang diwakili oleh wakil ketua Syafrudin berharap pemuda Muhammadiyah dan NA mampu melahirkan program-program yang patut dicontoh oleh kader selanjutnya.

“Yang saya maksud disini adalah bagaimana pemuda Muhammadiyah dan NA mampu melahirkan program-program yang menjadi buah bibir bagi kader-kader yang akan datang setelah kalian,” ungkapnya dalam sambutan.

Baca juga : Pengukuhan Bersama PWPM dan PWNA NTB: Sejarah Baru untuk Kekuatan Lebih Kuat

Adapun sambutan terakhir diwakili oleh Kepala Bakesbangpol Dagri NTB Muhamad Ruslan Abdul Gani mengharapkan adanya program-program kerja yang bersinergi antara program pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan program dari pemerintah kabupaten kota yang mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial.

“Pemerintah untuk melaksanakan penyelesaian permasalahan-permasalahan sosial tentunya kita harus bersinergi bersama dengan organisasi-organisasi yang lain termasuk Pemuda Muhammadiyah” ungkapnya.

Lebih lanjut Abdul menuturkan bahwa program-program yang dihasilkan harus benar-benar mampu menangani permasalahan sosial dengan menerapkan filosofi sapu lidi yang apabila dikerjakan secara sendirian maka penanganan dalam permasalahan sosial akan terasa sulit, maka bila kita bersama-sama mau bagaimanapun permasalahannya dapat kita selesaikan. Almira 

Post a Comment

0 Comments