Iklan

Jiwa ini Sekarat


Illustration : Pinterest

Jiwa ini Sekarat

 Oleh : Murtisari Dwi Utami

Goresannya masih terasa menyakitkan

Hingga hanya tawa yang dapat meredam

Kembali tersengat oleh setiap garis luka

Sebagian diri ini luruh

Bersama dengan derasnya air mata

Kaca itu mulai menertawai

Ruang ini tak lagi sepi

Jerit tertahan dalam lelah yang kubiarkan tersembunyi kini telah ku lepaskan 

Senyum sarat luka dalam paras penuh dusta

Helaan setiap sesak dalam dada telah kubebaskan

Sial! Kapan terakhir kali aku tertawa lepas?

Aku bahkan lupa kapan aku ternsenyum tanpa ada yg ku redam

Bukankah semesta terlalu jahat pada daksa rintih ini?

Bukankah memaksa kuat sama saja membunuh secara perlahan?

Bagaimana jika aku pergi?

Apakah akan ada tangis yg mengiringi?

Atau tetap sunyi sepi tanpa suara yang menemani?

Post a Comment

0 Comments