Ilustrasi : pinterest |
Wisnu Aji (Mencintaimu; sia-sia)
Oleh : Yunita
Lembayung telah pergi
Menyisakan gelap yang abadi
Kau yang ku sanjung sepenuh hati
Nyatanya hanya abadi dalam puisi.
Setiap sudut kota yang kau lalui
Tak terbersit kah bayangku sesekali?
Setinggi langit aku memujamu
serendah bumi kau balas cintaku
Laras kertas kian menguning
Terbawa sepi kala Surya menggulung
Luruh jiwa memulai rasa
Kian merana penuh lara
Terduduk diantara dilema ku tatap langit selepas hujan
bersorak awan berkejaran membingkai erat harapan
Bagaimana mampu ku lupakan
cerita kita bak dongeng yang hanya khayalan
Kukira perahu mu membawaku ke hilir
Nyatanya kau menyeberangkan ku ke hulu
Kukira kau mampu bertahan dan menjadi yang terakhir
Namun demikian kau menyerah lebih dulu
2 Comments
Luka yang tak laku wkwk
ReplyDeleteJika tak mampu bertahan setidaknya jangan ciptakan kenangan.
ReplyDelete