Iklan

Kabar Buruk Mahasiswa UMMat; Catur Nya Tergelincir !!

Karikatur: Kabar Buruk Mahasiswa UMMat; Catur Nya Tergelincir !!

Penulis : Van Maret

Editor : Pimpinan Redaksi


Setiap hari saya berfikir tentang kehidupan kampus saya, di halaman depan gedung tua FKIP UMMat ada bangku beserta meja yang dibuat secara permanen dari smen, di tempat tersebut saya duduk setiap sore menjelang magrib hanya untuk merenung hasil dari pengamatan dan penglihatan atas berbagai problem di kampus hijau yang terkenal mencetak aktivis setiap dekade atau tahun akademis.

Sa’at ini bukan lagi perihal kegacoran dalam meraih eksitesi, gelar dan atau kepintaran sehingga anda terkenal dimanapun berada. Sejujurnya patut dikesalin namun pada siapa kekesalan tertuju, bila politik kita (Mahasiswa) masih tergantung kaki tangan hasrat kita, atau bahkan hasrat senior. Kendati kepentinganlah yang membawa semuanya pada gerbang kebingungan, tidak ada sebenarnya yang salah hanya saja semuanya kurang mengenal hakikat, betulkan saja bahwa semua lupa pada hakikat sebagai pihak pelopor perubahan dan pengontrolan didalam kehidupan sosial maupun di lingkungan sekitar, utamanya di kampus tercinta.

Kegagalan dalam memahami arena catur membuat kita terbawa arus turun temurun dari yang perna kalah, bukannya belajar dari kesalahan malah kita melahap egosentris sehingga menumbuhkan jiwa yang tidak menginginkan kemenangan, peralihan dan kubu-kubuan tidak membuat kita memenangkan daya politik sebab terlalu banyak peta yang tidak terideologi dan terorganisir akan menghasilkan kekalahan. Diatas arena catur hanya dua kubu, Hitam dan Putih. Permainan catur tidak mengajarkan kita untuk berkubu melainkan mundur untuk menyerang. [Pen]


Perhatian kariya yang di tulis oleh penulis tidak bermaksud menjelekan dan atau menyudutkan entitas, dan penulis merasa bahwa kariya tulisan ini masih kurang, bila ada pembaca yang lebih memahami kasus dan permasalahan yang di cantumkan oleh penulis silakan di tambahkan serta penulis mengharapkan kritik dan saranya. [Red]

Bagaimana Kabar Mahasiswa UMMat? 

Mahasiswa merupakan penggerak disegala sektor, mahasiswa juga memiliki hak dalam menyampaikan pendapat memberikan saran lewat berbagai cara. Sekarang bagaimana kondisi mahasiswa di ruang lingkup kampus Muhammadiyah Mataram, dengan problem yang begitu banyak yang dapat anda semua lihat atau bahkan merasakannya, mahasiswa dan orang yang masih sehat akalnya pasti mengetahui masalah-masalah di kampus Muhammadiyah kecuali anak kos-kosan dan yang kuliahan.

Beberapa problem yang seharusnya mahasiswa kawal sampai tuntas atau bahkan menelusuri lebih dalam agar sekiranya pihak birokrasi Universitas Muhammadiyah Mataram tidak sewenang-wenang dalam membuat keputusan atau aturan yang lahir dari kehendak perorangan.

Mulai dari ketidak jelasan kasus korupsi uang bidikmisi, tidak satupun mahasiswa yang berani bersuara atas permasalahan tersebut, bahkan mahasiswa acuh tak acuh menuntaskan nya. Persoalan slip palsu sejujurnya belum kelar, sebab oknum-oknum yang sebenarnya masih di sembunyikan oleh beberapa orang dari birokrasi kampus, perlu juga di ketahui bahwa mahasiwa yang sering di sebut namanya oleh public di media sosial maupun di luar sebenarnya hanya kaki tangan pelaku yang entah kemana ia bersembunyi, dari tersebut lewat tulisan ini saya mengajak anda semua untuk serius dalam membongkar persoalan ini. 

Masalah biaya SPP dan uang pembangunan yang setiap semester mahasiswa bayar perlu juga di kawal, karena jika di lihat birokrasi kampus tidak menyumbang nya untuk keperluan renofasi sarana dan prasarana di kampus Muhammadiya, apakah mungkin uang tersebut di sumbangkan untuk keperluan pembangunan FAKULTAS FAI atau birokraso menyimpan uang tersebut untuk membangun FAKULTAS KEDOKTERAN masalah ini perlu sekali di telusuri lebih dalam agar semua jelas tidak menyimpan pertanyaan. 

Keadaan BEM dan DPM UMMat yang sampai sekarang tidak terlihat menjadi pertanyaan besar, sebab dinamika politik kemahasiswa pasif dari hal itu juga yang membuat mahasiswa mengalami kemunduruan dalam segala bidang, akibat alat eksekutif dan yudikatif yang merupakan wadah mahasiswa mengasah keterampilan dan potensi menjadi orang hebat dibuat hilang seolah-olah digiring jauh oleh angin sepoi sepoi di lautan tampa ujung. Mari Mahasiswa UMMat jangan mendiamkan keadaan yang tidak terdidik dan terorgasiri ini kita harus menyertakan jiwa dan raga untuk berjuang mengembalikan budaya intelektual yang telah tercemar dan ternodai.


Pembatasan aktivitas Unit Kegiatan Mahasiswa UKM oleh birokrasi tidak ada gerakan yang konsisten dalam melawan kesewenangan Wakil Rektor III, padahal UKM hanyalah wadah aktivitas kemahasiswaan di luar kelas. Pertanyaan yang wajib keluar di benang pikiran anda semua (Mahasiswa) apakah wadah pengembangan minat, bakat dan kehalian mahasiswa wajib di batasi, serta kira-kira kampus di seluruh indonesia melakukan hal yang serupa dilakukan Wakil Rektor III Universitas Muhammadiya Mataram, sejujur nya ini hal yang konyol dan lelucon yang paling kocak.

Dari berbagai kasus di atas memperlihatkan kabar mahasiswa UMMat begitu komples, gerakan politik mahasiswa didalam kampus dikendali penuh oleh birokrasi, bagaimana mungkin tidak demikian jika masalah-masalah Yang selalu diperbincangkan di biarkan begitu saja, hal ini menandakan taring mahasiswanya hanya berlaku di meja kopi, tempat diskusi bahkan kegagahannya berlaku di depan layar hp, depan perempuan dan bahkan depan mahasiswa baru.

Sungguh ironis jika di bicarakan, kabar buruk ini begitu akurat dan jelas-jelas terdampar di kampus Universitas Muhammadiyah Matarm. Bila daya politik mahasiswa seperti ini maka dua tahun yang akan datang generasi akan kehilangan rekam jejak untuk meneruskan budaya intelektual, sebab generasi sa'at ini melatih jiwa-jiwa generasi berikutnya untuk mengikuti arus kebodohan dan keenakan pada alat moderen yang membuat mereka lupa pada tujuan sebagai penggerak, pendidik dan pengorganisasian.

Post a Comment

0 Comments