Iklan

Kehilangan Suara Mahasiswa

 

Hilangnya Suara Mahasiswa 

Kehilangan Suara Mahasiswa 
Oleh: Muh. Faozhan

Kekosongan BEM membuat suara mahasiswa menjadi tidak terwakili dengan baik di tingkat universitas. Aspirasi mahasiswa yang beragam menjadi sulit disuarakan dan diperjuangkan. Keputusan-keputusan penting yang menyangkut mahasiswa berpotensi diambil tanpa mempertimbangkan masukan dari mahasiswa.

Terhambatnya Kegiatan Kemahasiswaan Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kampus menjadi kurang aktif. Semangat kebersamaan dan solidaritas antar mahasiswa menjadi menurun.

Lemahnya Kontrol Sosial di Kampus. BEM sebagai salah satu bentuk kontrol sosial di kampus menjadi tidak berfungsi. Kebijakan-kebijakan kampus yang kurang transparan dan akuntabel menjadi lebih mungkin terjadi. Lingkungan kampus yang seharusnya menjadi ruang demokratis menjadi terkekang.

Dampak Negatif bagi Reputasi Kampus dari Kekosongan BEM yang tentunya dapat memberikan citra negatif bagi kampus, seolah-olah tidak peduli terhadap kepentingan mahasiswa. Hubungan antara mahasiswa dan pihak kampus menjadi kurang harmonis. Potensi terjadinya konflik internal di kalangan mahasiswa menjadi lebih besar.

Peluang bagi Kelompok Tertentu untuk Mengambil Alih Kekosongan BEM dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan kepentingan pribadi untuk mengambil alih kepemimpinan mahasiswa. Nilai-nilai demokrasi dalam proses pemilihan pemimpin mahasiswa menjadi terabaikan.

Kekosongan badan eksekutif mahasiswa (BEM) merupakan persoalan serius yang tidak bisa dianggap sepele. Ketiadaan BEM berarti hilangnya representasi suara mahasiswa dalam pengambilan keputusan di tingkat universitas. Aspirasi mahasiswa yang beragam, mulai dari masalah akademik hingga isu sosial, menjadi tidak tertampung dengan baik. Akibatnya, kebijakan-kebijakan kampus yang berdampak langsung pada kesejahteraan mahasiswa berpotensi diambil tanpa mempertimbangkan masukan dari mahasiswa itu sendiri.

Selain itu, kekosongan BEM juga berdampak pada terhambatnya kegiatan kemahasiswaan. Program-program kerja yang telah direncanakan menjadi tertunda atau bahkan batal. Hal ini tentu saja sangat merugikan mahasiswa, terutama bagi mereka yang aktif berorganisasi. Padahal, kegiatan kemahasiswaan memiliki peran penting dalam mengembangkan soft skills dan membentuk karakter mahasiswa.

Post a Comment

0 Comments