sumber : pixabay.com |
Penulis oleh: Toni Saputra (Mahasiswa Pertanian Ummat)
Negara Republik Indonesia telah melakukan berbagai macam kebijakan dalam menyejahterakan rakyatnya, melalui kebijakan wajib vaksinasi pada tahun 2020-2021. Terlepas dari itu, muncul lah kebijakan baru yang memuat laporan terkait kenaikan harga BBM oleh oknum pemerintah sekarang ini. Sungguh ironis langkah yang dilakukan oleh pemerintah sekarang ini. Dimana, negara dalam keadaan sedang terpuruk oleh persoalan perekonomian yang tidak stabil malah melakukan sebuah adegan yang memalukan untuk di lihat dan di dengar oleh masyarakat dunia bahkan masyarakatnya sendiri.
Apakah ini yang disebut kesejahteraan bagi masyarakat?
Saya rasa itu tidak, karena aturan dan kebijakan yang di sodor kan oleh
pemerintah sekarang sudah bertolak belakang dengan apa yang di harapkan oleh
masyarakat saat ini. Perlu kita ketahui secara bersama bahwasanya, kenaikan
harga BBM akan berdampak buruk bagi masyarakat golongan bawah seperti
masyarakat tani, nelayan dan buru tani, seharusnya para pemerintah lebih jeli dalam membuat keputusan dan menganalisis apa dampak yang akan terjadi bila
aturan tersebut di keluarkan di tengah masyarakat.
Akan tetapi hal itu tidak dilakukan oleh pemerintah
saat ini melainkan mereka menyusun strategi-strategi baru dalam menghadapi
gempuran aliansi mahasiswa dan pemuda saat ini, lalu dikemanakan suara
demokrasi yang mengeluarkan aspirasi kepada pemerintah untuk rakyatnya? Suara
dan jeritan rakyat di mata pemerintah hanyalah sebuah sampah untuk dijadikan
sebuah alat pemuas matreialisme dan
mani politik kekuasaan.
Seharusnya pemerintah becermin kebelakang terkait kenaikan harga BBM yang setiap pengalihan kekuasaan terus terjadi kenaikan
setiap periode nya, pada masa presiden Susilo Bambang Yudhoyono yaitu pada tahun
2004-2014 terjadi 4 kali kenaikan harga BBM dan 3 kali penurunan di masa
tersebut, lalu mengapa hal demikian diikuti oleh pemerintah di masa
kepemimpinan Jokowi yang telah menaikan harga BBM 7 kali di masa
kepemimpinan nya.
Apakah kenaikan harga BBM merupakan sebuah solusi
untuk menstabil kan perekonomian Negara hari ini? Saya rasa dan kita semua
tau, bahwasanya perekonomian negara tidak akan stabil apabila para pemerintah
hanya mementingkan kepentingan pribadi, politik dan partai pegangannya.
Mari kita
renungi secara bersama terkait kejadian di masa lampau yaitu di masa
era otoriter presiden Soeharto, dimana
di masa tersebut perekonomian tidak dalam keadaan baik secara fisik maupun non
fisik, hal itu yang menimbulkan kehancuran bagi kepemimpinan Soeharto yang
diturunkan secara paksa oleh aliansi pemuda dan masyarakat pada tahun 1998,
apakah perlu hal serupa yang kita
lakukan kepada pemimpin sekarang ini? Saya rasa itu perlu.
0 Comments